Masa pandemi sejak 2020 yang lalu menjadi cobaan tersendiri bagi yang hobi melancong atau jalan-jalan. Berbagai batasan dan larangan untuk bepergian telah membatasi kebebasan untuk jalan-jalan ke tempat-tempat tertentu. Sektor pariwisata telah menurun dengan drastis. Meskipun saat ini pariwisata telah mulai bangkit kembali, tetap saja ada tren yang berubah di masyarakat setelah sekian lama mengalami lockdown. Meskipun dengan kondisi pandemi yang belum berakhir, melakukan wisata tetap saja menjadi kebutuhan kita. Apa saja tren berwisata yang berubah selama pandemi ini? Ini dia beberapa perubahan tren wisata yang terjadi di masa pandemi.
Jalan-Jalan Semakin Jarang
Berbagai pihak yang berhubungan dengan pariwisata langsung pasti sangat merasakan bagaimana frekuensi masyarakat untuk melakukan wisata menjadi jauh berkurang. Pemasukan tempat-tempat wisata juga telah menurun drastis. Pertama karena alasan keamanan. Selama pandemi, pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk memilih tetap di rumah dibandingkan melakukan perjalanan. Meskipun beberapa sektor pariwisata telah dibuka kembali, sepertinya masyarakat semakin terbiasa dengan stay at home ini.
Hiburan pun bisa didapatkan di dalam rumah. Berselancar di dunia maya dengan gadget menjadi pilihan hiburan. Peminat game pun semakin banyak, dari game online hingga game yang menghasilkan uang seperti pada link m88
Berbeda dengan masa sebelum pandemi, saat ini masyarakat umumnya bisa tahan untuk tinggal lebih lama di rumah, dan melakukan perjalanan wisata menjadi lebih berkurang frekuensinya.
Lebih Banyak Bepergian Dengan Keluarga
Dulu banyak sekali paket wisata dengan grup atau rombongan wisata dari organisasi tertentu, misalnya rombongan wisata kantor tempat bekerja. Tetapi hal ini telah berubah sejak pandemi. Selain frekuensi jalan-jalan yang semakin jarang, masyarakat juga merasa lebih nyaman untuk melakukan perjalanan hanya dengan keluarga atau orang-orang terdekat saja yang telah diketahui dengan pasti kondisi dan riwayat kesehatannya.
Pasalnya, bepergian dengan grup bersama orang-orang yang tidak terlalu dekat atau dengan orang yang belum dikenal akan lebih beresiko, karena kita tidak mengetahui dengan pasti kondisi kesehatan orang tersebut. Sebenarnya melakukan perjalanan wisata dengan grup atau orang lain juga memiliki keasyikan dan hiburan tersendiri, dan juga dapat menambah teman baru. Namun dengan kondisi pandemi sekarang ini, masyarakat menganggap hal ini terlalu beresiko untuk kesehatan.
Keamanan Selalu Diutamakan, Harga Nomor Dua
Dulu saat melakukan wisata, salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah harga yang ekonomis. Berbagai paket perjalanan kita bandingkan untuk menemukan mana yang paling murah. Namun saat ini sepertinya tren ini telah berubah. Saat ini masyarakat lebih mencari perjalanan yang dapat menjamin keamanannya.
Saat berburu tiket pesawat, yang dicari bukan hanya yang paling murah, namun yang paling dicari adalah maskapai mana yang benar-benar menerapkan social distancing dan protokol kesehatan lainnya yang berlaku. Begitu juga saat memilih tempat wisata. Masyarakat selalu mempertimbangkan apakah di tempat wisata tersebut dapat diberlakukan protokol kesehatan dengan baik.
Mencari tiket pesawat yang bisa dijadwal ulang. Banyak perjalanan yang harus dibatalkan karena pandemi. Perjalanan yang telah direncanakan sebelumnya, tiket yang telah dibeli, terpaksa harus dibatalkan karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan.
Saya pun mengalaminya. Tiket perjalanan pesawat pulang-pergi ke luar negeri harus batal karena pandemi. Karena itu, tren pada masyarakat saat ini adalah memilih tiket perjalanan yang dapat dijadwal ulang atau bisa refund saat terpaksa batal.
